Senin, 12 September 2011

Melekat pada pokok Anggur


Yoh 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.15:5Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.Yoh 15:5, mengatakan bahwa bagaikan sebuah pohon, sebuah ranting tidak akan pernah bisa hidup bila terlepas dari batangnya, dan bila sebuah ranting melekat pada batang pohon maka ranting tersebut akan berbuah lebat

Ketika Sarapan pagi ini gw merenung apa maksud Firman Tuhan ini, gw muncul pada sebuah pertanyaan sederhana :

“Maksud Tuhan dengan kita manusia (ranting) melekat pada Tuhan (batang) itu seperti apa ?”

Banyak cerita di Alkitab yang menggambarkan bahwa manusia bisa diibaratkan anak yang hilang dan Tuhan adalah Bapak yang terus menerus mencari anak-anakNya yang hilang, bila sama diibaratkan ke analogi ranting dan batang pohon, mungkin gw bisa menganalogikan bahwa kita manusia sama seperti ranting – ranting yang berserakan di tanah yang dipungut oleh Tuhan dan di “cangkok”-kan kepada batang pohon Tuhan.

Jika analogi ini benar, dan kita di “cangkok” berarti didalam proses “cangkok” tersebut akan menggunakan banyak alat bantu, yang pasti ada tali, lalu ada batang, kedua alat ini mengikat dan menyatukan ranting ke batang dan tentunya ada peran pisau disana yang mengupas kulit ranting dan batang agar batang bisa memberikan sari makan ke ranting.
Ternyata dibutuhkan banyak sekali alat dan usaha agar ranting bisa benar-benar melekat pada batang pohon dengan benar.

Tentu saja itu artinya bila kita memang ingin benar – benar tercangkok dan melekat pada Kristus dengan benar kita perlu meluangkan waktu dan tenaga kita, kita perlu berdoa, baca kitab suci, belajar dari kitab suci, dan melakukan firman Tuhan dan berbuah banyak

Yoh 15:8Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Berapa banyak usaha yang sudah kita keluarkan agar kita tetap melekat pada Pohon Kristus ? usaha kita sendiri tidaklah cukup karena Tuhanlah yang menyempurnakan segenap usaha kita, kita berusaha untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan Tuhanpun yang akan melengkapi

Ingat bukan karena usaha kita Tuhan dekat pada kita, Tuhan senantiasa dekat dengan kita,  Ia terus setia memberkati kita dalam kondisi apapun, usaha kita untuk mendekatkan diri kita pada Tuhan adalah usaha kita untuk menjadi lebih peka terhadap hadirat Tuhan, bukan Tuhan yang jauh dari kita, tapi kita yang tidak perduli terhadap hadirat Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar