Yer. 29:11Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa
yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan
damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Mat.
6:25"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir
akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah
hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian?
Ul. 28:13TUHAN
akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun,
apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari
ini kaulakukan dengan setia,
Semua diatas adalah janji – janji Tuhan yang tertulis
didalam alkitab dan kitapun mengamini tetapi didalam hati kecil kita sering
terucap “kapan Tuhan janji – janji kebaikanMu terwujud ?” “Aku sudah capai
Tuhan, aku sudah lelah” dan terkadang mungkin ada moment-moment didalam hidup
kita dimana kita mulai meragukan Tuhan
Demikian juga dengan Yusuf, dari usia sangat muda Yusuf
diberikan visi oleh Tuhan bahwa Yusuf akan menjadi orang yang besar, begitu
besar hingga keluarganya akan menyembah Yusuf, namun apa yang terjadi setelah
Yusuf membagi visinya, alih – alih perjalanan hidup Yusuf membaik, alih-laih
Yusuf jadi punya koneksi ke petinggi negara, Yusuf malah dijual menjadi budak,
lalu difitnah dan di penjara, seorang budak yang dipenjara sudah tidak punya
harapan untuk bebas, di penjara Yusuf menyelamatkan nyawa seorang petinggi
istana bukannya Yusuf diingat Yusuf malah dilupakan selama 2 tahun dan barulah
akhirnya Yusuf dipanggil raja dan Yusuf pun akhirnya hidup memenuhi visi Tuhan.
Jadi tetaplah setia berharap pada Tuhan, karena Tuhan tidak
akan ingkar janji, ingat cerita Yusuf pada saat kita kecewa dan patah arang,
dan seperti cerita Yusuf, pada saat-saat dimana kita menunggu janji – janji Tuhan
disanalah saatnya kita dibentuk oleh Tuhan
Pada saat – saat kita menunggu sebenarnya Tuhan sedang
mempersiapkan kita untuk rencana besar-Nya, pada saat-saat tersebut kita perlu
belajar dari Yusuf, Abraham, Nuh dan Daud kita perlu :
1.
Tetap setia pada pekerjaan/kondisi yang sudah
Tuhan percayakan pada kita, asah ketrampilan dan hikmat kita didalam situasi
yang Tuhan tempatkan, sama seperti Yusuf yang setia melayani sebagai budak,
sama seperti Nuh yg dengan tekun membuat bahtera di atas gunung jauh dari laut
selama 120 tahun, sama seperti Abraham yang berjalan puluhan tahun tanpa peta
menuju tanah perjanjian, sama seperti Daud yang menolak untuk membunuh Saul dan
hidup sembunyi hingga Saul tewas di pertempuran, sama seperti tokoh-tokoh
Alkitab tersebut, kitapun harus tetap setia dalam pekerjaan kita dan berusaha
untuk mengembangkan ketrampilan dan hikmat di dalam kondisi tersebut, hingga
Tuhan menunjukkan jalan baru untuk kita jalani
2.
Tetap berdoa dan percaya pada Tuhan,
Abraham,Nuh,Yusuf,Daud semua mengalami tekanan dan cobaan yang berat dari
lingkungan sekitar mereka, namun mereka bisa tetap kuat karena mereka mempunyai
hubungan yang special dengan Tuhan melalui kehidupan doa yang intim, kitapun
perlu senantiasa berdoa kepada Tuhan, kita harus berdoa penuh dengan percaya
dan ucapan syukur kepada Tuhan
Hidup Doa yang intim dan sehat dengan Tuhan
akan menguatkan kita dan membuat kita peka terhadap rencana Tuhan, kita menjadi
tahu kapan saatnya untuk tetap di kondisi sekarang dan kapan untuk melangkah.
Pada pagi ini Tuhan berbicara kepada kita, bahwa Tuhan punya
rencana besar bagi kita, dan sekarang ini pada saat dimana kita berasa sedang
berjalan ditempat sebenarnya Tuhan sedangkan memberikan kesempatan pada kita
untuk menguatkan dan mengembangkan diri kita, Tuhan sedang mempersiapkan dan
memperlengkapi diri kita yang kita perlukan adalah untuk tetap setia dan
berusaha sebaik mungkin didalam aktifitas kita, dan ketika saatnya nanti dimana
Tuhan melihat kita sudah mempunyai kelengkapan, ketrampilan dan hikmat yang
cukup Tuhan akan mewujudkan cita-cita dan visi yang telah Tuhan tetapkan
sebelumnya didalam diri kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar